Kutilang or ditilang

Awas tulisan diatas benar dan bukan kesalahan baca anda, karena saya yakin anda bukan buta huruf (hihihhihihi).

Ya emang sedikit mirip sih antara kutilang dan ditilang, tapi mempunyai meaning yang sangaaattt jauh kawan, yang satu burung (awas lepas ya.. πŸ˜† ) dan dikata yang sebelahnya adalah suatu hukuman atas sebuah pelanggaran. Nah kata pertama adalah burung kesayangan saya dulu ketika masih suka hewan piaraan, yah sekitar waktu zaman SD gitu deh. Lalu kata yang kedua adalah sebuah kejadian yang menimpa diri saya ketika zaman SMP, yah maklum ABG yang baru bisa naik kendaraan heheheh.

Jumlah tilangan saya semenjak zaman SMP itu sampai sekarang kira-kira sudah sampai 6-7 lah, au lupa deh πŸ˜† . Mulai dari gag punya SIM, lupa bawa STNK, gak pake helm dll deh dengan segudang alasan laennya hahahay.

Nah yang terakhir itu yang sedikit bikin was-was saya dan mungkin temen-temen soalnya mulai tanggal 1 april kemarinΒ  diberlakukannya peraturan tentang wajibnya pemakaian helm berlabel SNI, emang bagus sih jadi enak dilihat juga aman, tapi ada disebagian kalangan yang agak keberatan, terutama tukang ojek, maklum harga helm berlabel SNI cukup mahal, saya aja beli 250 ribuan loh πŸ˜† (curcol).

Misalkan harga semua helm segitu, jadi setiap tukang ojek harus mengeluarkan 500 ribu, satu untuk penumpang dan satu untuk si tukang ojek, itu juga belum resiko hilang karena helm berlabel SNI itu bagus, jadi banyak yang pengen otomatis maling juga mau πŸ˜† .

Udah deh curhatan gak bermutunya, sebagai bonus saya akan memberikan merk-merk helm yang dilansir oleh kepolisian metro jaya sebagai helm yang sudah sesuai SNI:

NHK, GM, VOG, CABERG, KYT, INK, MIX, MAZ, JPN, HIU, BESTI, MDS, BMC, OTOKOGI, SMI, SHC, CROSX, HBC DAN CARGLOSS HELMET itu dari sini

Nah kalau menurut pendapat anda bagaimana tentang diberlakukannya peraturan helm SNI ini?

Ditandai:

9 komentar di “Kutilang or ditilang

  1. Asop April 6, 2010 pukul 4:59 am Reply

    Wah, helm saya BMC, tapi keluaran tahun 2008. Udah SNI belum ya? 😦
    Hehehe… dasar nakal, masa’ SMP udah bawa motor? Saya aja baru bawa motor keluar rumah waktu mau kuliah… πŸ˜€

  2. Asop April 6, 2010 pukul 5:01 am Reply

    Wah, saya heran deh, kenapa kok helm macam Arai dan Shoei yang udah terkenal di area balap malah belum SNI? Jangan2 karena kualitasnya jauh di atas helm2 Cina yang ada…. 😦
    Jadi penasaran, SNI ini bener2 bermutu nggak? Nanti malah helm SNI mutunya jauh di bawah helm standar di eropa ato amerika…

  3. Ferry Prima April 6, 2010 pukul 1:22 pm Reply

    kalau ga mau beli ya coba ke parkiran motor mall aja. disitu banyak kok helm yang bisa kita dapatkan for free. wkwkwkwk

    • firmatha April 6, 2010 pukul 1:25 pm Reply

      betul…betul..betul..:mode upin-ipin:

      tapi akibatnya itu loh yang gak mau πŸ˜†

  4. quinie April 6, 2010 pukul 1:45 pm Reply

    hm.. menurut dakuh, mendingan sih dikasi tau ajah helm yang diperbolehkan tuh yang kaya gini, dan yang ga diperbolehkan yang seperti itu. Ga usah pake SNI SNI segala…

    harganya mahal? ya iyalah mahal.. untuk memperoleh terstandarisasi sesuai SNI kan ga murah

    • firmatha April 6, 2010 pukul 2:05 pm Reply

      betul banget mba ratu, tapi pemerintahkan himbauannya dengan peraturan atau UU.
      mau safety emang mahal mba, tapi ada solusi gila yang dateng dari saya πŸ˜† , yaitu :”kan setiap pembelian sepeda motor itu bonus helm, tapi sayang helmnya gak berstandar, gimana kalo pihak produsen sepeda motor juga ikut memberikan helm berstandar πŸ˜† heheheh

  5. nadiafriza April 9, 2010 pukul 8:35 pm Reply

    udah baca ampe akhir postingan tetep aja gw ga ngerti hubungan antara burung kutilang ama helm apa yaa? haha

    • firmatha April 11, 2010 pukul 2:06 pm Reply

      kan ditilang gara2 gak pake helm heheheh

Tinggalkan Balasan ke firmatha Batalkan balasan